Jumat, 02 April 2010
CINTA BUDAYA DAERAH SENDIRI
Budaya adalah hasil cipta karsa manusia yang telah ada sejak zaman nenek moyang dulu. Budaya yang ada di Indonesia sangat beragam dan banyak. Kebudayaan yang ada di Indonesia mulai dari pakaian adat, ari-tarian daerah hingga kebiasaan atau adat yang unik di setiap daerah. Tetapi tidak semua orang Indonesia mengakui dan mempelajari kebudayaannya sendiri. Banyak dari mereka yang malah mengakui dan mempelajari dan bahkan membanggakan budaya Negara lain daripada budayanya sendiri. Akibatnya banyak budaya Indonesia yang malah di klaim dan di patenkan oleh Negara lain.
Disini saya akan memberitahukan kebudayaan yan berasal dari Tanah kelahiran saya yaitu budaya dari tanah Pasundan atau Sunda. Yang pertama adalah Tari JAIPONG .Jaipongan adalah sebuah genre seni tari yang lahir dari kreativitas seorang seniman asal Bandung, Gugum Gumbira. Perhatiannya pada kesenian rakyat yang salah satunya adalah Ketuk Tilu menjadikannya mengetahui dan mengenal betul perbendaharan pola-pola gerak tari tradisi yang ada pada Kliningan/Bajidoran atau Ketuk Tilu. Gerak-gerak bukaan, pencugan, nibakeun dan beberapa ragam gerak mincid dari beberapa kesenian di atas cukup memiliki inspirasi untuk mengembangkan tari atau kesenian yang kini dikenal dengan nama Jaipongan. Sebelum bentuk seni pertunjukan ini muncul, ada beberapa pengaruh yang melatarbelakangi bentuk tari pergaulan ini. Di Jawa Barat misalnya, tari pergaulan merupakan pengaruh dari Ball Room, yang biasanya dalam pertunjukan tari-tari pergaulan tak lepas dari keberadaan ronggeng dan pamogoran. Ronggeng dalam tari pergaulan tidak lagi berfungsi untuk kegiatan upacara, tetapi untuk hiburan atau cara gaul. Keberadaan ronggeng dalam seni pertunjukan memiliki daya tarik yang mengundang simpati kaum pamogoran. Misalnya pada tari Ketuk Tilu yang begitu dikenal oleh masyarakat Sunda, diperkirakan kesenian ini populer sekitar tahun 1916. Sebagai seni pertunjukan rakyat, kesenian ini hanya didukung oleh unsur-unsur sederhana, seperti waditra yang meliputi rebab, kendang, dua buah kulanter, tiga buah ketuk, dan gong. Demikian pula dengan gerak-gerak tarinya yang tidak memiliki pola gerak yang baku, kostum penari yang sederhana sebagai cerminan kerakyatan.
Kebudayan lain dari Jawa Barat yang diklaim Negara lain adalah Angklung, tapi dalam waktu dekat pemerintah akan mendafarkan angklung ke UNESCO sebagai warisan dunia seperti BATIK. Angklung adalah alat musik tradisional yang berasal dari Jawa Barat, terbuat dari bambu, yang dibunyikan dengan cara digoyangkan (bunyi disebabkan oleh benturan badan pipa bambu) sehingga menghasilkan bunyi yang bergetar dalam susunan nada 2, 3, sampai 4 nada dalam setiap ukuran, baik besar maupun kecil. Laras (nada) alat musik angklung sebagai musik tradisi Sunda kebanyakan adalah salendro dan pelog. Angklung merupakan alat musik yang berasal dari Jawa Barat. Angklung gubrag di Jasinga, Bogor, adalah salah satu yang masih hidup sejak lebih dari 400 tahun lampau. Kemunculannya berawal dari ritus padi. Angklung diciptakan dan dimainkan untuk memikat Dewi Sri turun ke Bumi agar tanaman padi rakyat tumbuh subur. Dikenal oleh masyarakat sunda sejak masa kerajaan Sunda, di antaranya sebagai penggugah semangat dalam pertempuran. Fungsi angklung sebagai pemompa semangat rakyat masih terus terasa sampai pada masa penjajahan, itu sebabnya pemerintah Hindia Belanda sempat melarang masyarakat menggunakan angklung, pelarangan itu sempat membuat popularitas angklung menurun dan hanya di mainkan oleh anak- anak pada waktu itu.
Jenis-Jenis Angklung :
1. Angklung Kanekes
2. Angklung Dogdog Lojor
3. Angklung Gubrag
4. Angklung Badeng
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar